Pernahkah Anda membayangkan jamuan kekaisaran yang megah, dipenuhi dengan hidangan yang memanjakan indra pengecap dan visual? Masakan Istana Kekaisaran Tiongkok menawarkan pengalaman kuliner yang tak lekang oleh waktu, memadukan seni, sains, dan filosofi Tiongkok kuno. Artikel ini akan mengajak Anda berpetualang melintasi lorong waktu, mencicipi cita rasa kemewahan dan kehalusan santapan para kaisar.
Warisan Kuliner yang Agung:
Selama berabad-abad, di bawah kekuasaan dinasti-dinasti yang berkuasa, para koki istana berlomba-lomba menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga melambangkan status, kekuasaan, dan kemakmuran kaisar. Setiap gigitan membawa Anda ke era kekaisaran yang gemerlap, di mana para bangsawan menikmati santapan yang disiapkan dengan bahan-bahan terbaik dan teknik memasak yang cermat.
Masakan istana lebih dari sekadar penyajian santapan; ini adalah perwujudan filosofi dan tradisi Tiongkok kuno. Konsep yin dan yang diterapkan dalam pemilihan bahan dan penyajian, memastikan keseimbangan rasa dan energi dalam setiap hidangan.
Fo Tiao Qiang (佛跳墙 – Fò Tiào Qiáng): Legenda Kuliner yang Menggoda
Salah satu hidangan legendaris istana adalah Fo Tiao Qiang, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “Biksu Melompati Tembok.” Sup ini terkenal dengan bahan-bahannya yang eksotis dan persiapannya yang rumit. Legenda mengatakan aroma harumnya begitu menggoda, bahkan seorang biksu vegetarian yang disiplin pun akan tergoda untuk “melompati tembok” demi mencicipinya.
Fo Tiao Qiang biasanya berisi 20 hingga 30 bahan, di antaranya:
- Sirip hiu kering
- Teripang
- Abalon
- Kerang kering
- Ginseng
- Jamur langka
Bahan-bahan ini direbus perlahan selama berjam-jam dalam kaldu yang kaya rasa, terbuat dari ham, ayam kampung, dan berbagai macam sayuran. Proses memasak yang lambat ini memungkinkan rasa dari setiap bahan berpadu dengan sempurna, menciptakan rasa umami yang dalam dan kompleks.
Lebih dari Sekadar Sup: Keanekaragaman Masakan Istana
Fo Tiao Qiang hanyalah sepenggal dari keseluruhan kisah. Perjamuan kekaisaran bisa terdiri dari ratusan hidangan, disajikan dalam urutan tertentu. Setiap hidangan adalah karya seni yang dapat dimakan, diatur dengan cermat dalam peralatan makan porselen yang indah dan dihiasi dengan ukiran dan motif yang rumit.
Berikut beberapa contoh hidangan istana terkenal lainnya:
- Roushu Zhuzhu (手抓羊肉 – Shǒu zhuā yángròu): Hidangan domba yang direbus dan disajikan dengan saus pedas. Hidangan ini berasal dari Dinasti Qing dan konon menjadi favorit Kaisar Qianlong.
- Longjing Xiaoren (龙井虾仁 – Lóngjǐng xiārén): Udang yang dimasak dengan teh Longjing yang harum. Hidangan ini berasal dari Dinasti Qing dan terkenal dengan kesegaran dan aromanya yang harum.
- Bebek dengan Sirip Hiu (鱼翅鸭羹 – Yú chì yā gēng): Sup mewah yang terbuat dari bebek, sirip hiu, dan bahan-bahan lainnya.
- Babi Dongpo (东坡肉 – Dōng pō ròu): Hidangan perut babi yang direbus dalam kecap dan anggur beras. Hidangan ini berasal dari Dinasti Song dan terkenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang kaya.
Filosofi di Balik Hidangan:
Filosofi yin dan yang memainkan peran penting dalam Masakan Istana Kekaisaran Tiongkok. Bahan-bahan dipilih dan dipasangkan dengan cermat untuk mencapai keseimbangan rasa dan energi. Misalnya, daging berlemak diimbangi dengan sayuran pahit, dan makanan pembuka yang dingin diikuti dengan hidangan utama yang hangat.
Konsep ini tidak hanya diterapkan pada rasa, tetapi juga pada estetika. Hidangan disusun dengan indah di atas piring, seringkali membentuk pola yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Presentasi visual yang memukau ini melengkapi cita rasa yang luar biasa, menjadikan setiap gigitan sebagai pengalaman multi-sensori.
Dimulai pada tahun 1985, Restoran Bima dikenal sebagai salah satu restoran Tiongkok otentik tertua. Bima telah menyajikan makanan Tiongkok terbaik dan paling otentik di kota Surabaya.
Informasi perusahaan :
WEBSITE : https://www.bimagroup.id/
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/bimarestaurant/
FACEBOOK : https://www.facebook.com/bimacuisine/